Thursday, November 26, 2015

REVIEW IRON MAN 3

Kisah film ketiga Iron Man diawali kejadian tahun 1999 di Bern, Swiss. Dari sebuah insiden yang tak ada sedetikpun dalam benak Tony akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Adalah Aldrich Killian (Guy Pearce) seorang ilmuwan berwajah culun yang memiiki sebuah ide tentang masa depan dan meminta bantuan Stark sang pengusaha milyuner (brilian dan nyentrik) untuk mengembangkan usahanya, Advanced Idea Mechanics.. Namun sayang, Tony saat itu lebih tertarik dengan penelitian milik Maya Hansen (Rebecca Hall). Sejak itu, Aldrich berusaha untuk bangkit sendiri dan melupakan kekecewaan yang ditimbulkan akibat ulah kecil Tony.

Selang 13 tahun, Tony masih sibuk dalam mengembangkan kemampuan kostum Iron Man-nya, juga Mark 42. Yang tak disangka adalah, Aldrich kembali masuk ke kehidupan Tony guna mengacaukan pikirannya. Karena Aldrich ternyata mantan pacar Tony saat ini, Pepper Potts (Gwyneth Paltrow). Dan saat ini Aldrich sudah berubah dari pria culun menjadi pria yang ganteng dan trendy.

Belum tuntas urusan Tony dan Aldrich, kesibukan sang pahlawan kembali diuji oleh teror sadis yang ditebar oleh The Mandarin (Ben Kingsley). Sejumlah kejadian-kejadian seperti bom bunuh diri (program Extremis) dan penyerangan kerap terjadi dan semakin membuat Tony kelimpungan. Dan salah satu korban Bom Bunuh diri adalah Kepala Keamanan Stark Industries Happy Logan. Hal ini membuat Stark bangkit dan menantang Mandarin lewat Stasiun TV.

Puncaknya adalah saat rumah Tony di Malibu di luluhlantahkan oleh anak buah The Mandarin.Potts dan Hansen, yang datang untuk memperingatkan Stark, selamat dari serangan itu. Begitu pula Stark yang baru sadar dirinya berada di pedesaan Tennessee setelah program kecerdasan buatan JARVIS melaksanakan rencana penerbangan yang ia susun sebelumnya untuk melacak Mandarin. Tenaga baju tempur uji coba milik Stark tidak cukup untuk pulang ke California, sehingga dunia meyakini Stark tewas.

Ditengah kondisi yang kacau, juga dengan bantuan James Rhodes (Don Cheadle) / War Machine / Iron Patriot., Tony mencoba menelusuri siapa dalang semua teror yang mengancam Iron Man dan keamanan dalam negeri Amerika Serikat

Perjalanan berat yang harus dilaluinya yang membuatnya menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini menghantuinya. "Apakah manusia yang menciptakan pakaian (kostum) untuk membentuk kepribadian mereka, ataukah sebenarnya kostum-lah yang membentuk kepribadian manusia?"

Pada Film ini Pepper Potts mendapatkan kekuatan manusia Super.

Siapakah sebenarnya Mandarin ? apa itu program extremis ? siapakah yang menolongnya di pedesaan Tennessee ? bagaimana Star / Iron Man bisa kembali ke California ?  Bagaimana ceritanya Pepper Potts bisa mendapatkan kekuatan Super ?

Dari review film diatas terdapat adanya hubungan dengan interaksi manusia dan komputer, Salah satu tekonologi yang digunakan Tony Stark di flim ini adalah kendali robot jarak jauh, dimana alat kendalinya terpasang pada kepala Tony seperti sebuah helm. Yang merupakan sebuah alat interaksi jarak jauh augmented reality yang terpasang pada Head Mount Display, yaitu sebuah produk google glass. Teknologi ini sebenarnya sudah lama dipakai oleh angkatan udara amerika yang digunakan untuk pesawat pengintai/tanpa awak,namun pesawat tersebut belum menggunakan produk google glass pada usernya(pengendalinya). 

Bagi yang sudah menonton salah satu film Iron Man, Anda mungkin bertanya-tanya kapan sebenarnya teknologi display dan interface hologram milik Tony Stark bisa diaplikasikan ke dunia nyata? Jawabannya cukup mengejutkan: mungkin dalam waktu dekat. Teknologi perdana ini disebut dengan nama MisTable, buatan para peneliti di Universitas Bristol. Bukan hanya Marvel Studios yang memimpikan teknologi ini, teknologi antara muka ini juga sering hadir dalam film-film dan game sci-fi seperti Minority Report hingga Mass Effect. Dan dalam penampilan perdananya, pengguna bisa benar-benar menggeser gambar atau objek yang ‘terbang’ di udara ke posisi yang mereka inginkan, bahkan menaruhnya di permukaan layar sentuh dua dimensi.


Bagaimana para peneliti melakukannya? MisTable memanfaatkan ‘tirai’ uap kabut yang dihasilkan sebagai medium tempat gambar diletakkan. Cara menggunakannya sama seperti kita memanfaatkan layar sentuh: gunakan tangan untuk menavigasi dan menggeser objek. Objek bisa tampil melayang atau diposisikan secara horisontal di layar. Dengan begitu pengguna mendapatkan tampilan pratinjau sebelum menyimpan atau mencetak proyek yang mereka buat.


Uniknya lagi, MisTable memungkinkan satu grup pengguna untuk mengerjakan tugas atau proyek bersama-sama. Apalagi dengan penampilan yang transparan, semua user bisa melihat objek yang sedang di-edit ataupun dimanipulasi. Menurut para penciptanya, MisTable akan memiliki kemampuan interaksi yang lebih detail dalam inkarnasi selanjutnya.
Untuk saat ini, visi mereka adalah menciptakan tingkat kustomisasi objek digital yang lebih tinggi juga metode interaksi yang unik, dengan menyajikan dua jenis konten: tiga dan dua dimensi. MisTable memungkinkan Anda untuk menggerakan dan memanipulasi objek 3D baik memutarnya dalam poros ataupun menggerakkannya dalam ruang tiga dimensi. MisTable membaca ujung jari Anda sebagai ‘cursor’ untuk berinteraksi.
MisTable memanfaatkan beberapa komponen untuk bisa melakukan hal tersebut. Perangkat ini memiliki mesin pencipta kabut Antari Z800II, sumber air, sistem ‘ruang distribusi’, struktur meja, proyektor Benq PB7210 dan bagian display horisontal FTIR. Selain itu MisTable juga didukung teknologi Leap Motion dan Kinect.
Proyek pembuatan perangkat ini dipimpin oleh Profesor Sriram Subramanian dan Dokter Diego Martinez Plasencia dari Department of Computer Science di Universitas Bristol. MisTable pertama kali dipamerkan dalam ajang ACM CHI Conference. Di sana para ilmuwan mencoba mencari cara baru dalam interaksi manusia dengan komputer.
Kemampuan MisTable mungkin masih jauh dibandingkan apa yang dimiliki Tony Stark ataupun dalam kisah-kisah fiksi ilmiah lain. Dalam film Minority Report, teknologi display hologram sudah menjadi hal wajar bagi manusia di tahun 2054 – 40 tahun dari sekarang. Namun dengan MisTable, teknologi ini mungkin akan datang lebih cepat.

No comments:

Post a Comment